Mahasiswa UMC Datang, Warga Desa Sadasari Senang
Mahasiswa UMC KKM 22 menghidupkan Desa Sadasari dengan inovasi pupuk organik dari limbah tempe dan alat ergonomis, meninggalkan jejak nyata bagi warga.

UMCPRESS.ID - Pengabdian adalah jalan mulia untuk menanam kebaikan yang tak lekang oleh waktu. Itulah yang dilakukan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) melalui Program Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Kelompok 22 di Desa Sadasari, Kabupaten Majalengka. Selama sebulan penuh, sejak awal Agustus hingga 12 September 2025, mereka tak hanya hadir, tetapi juga menghidupkan desa dengan kerja nyata.
Para mahasiswa turun langsung merasakan denyut kehidupan warga, menyemai ilmu pengetahuan dalam bentuk nyata, serta mendampingi anak-anak desa dengan edukasi kreatif. Senyum warga pun seakan menjadi energi bagi mahasiswa untuk terus berbuat. Tidak berhenti di situ, mereka juga menghadirkan karya inovatif berupa alat penabur pupuk ergonomis serta pembuatan pupuk organik cair (POC) dari limbah tempe, menjadikan potensi lokal sebagai kekuatan baru untuk pertanian berkelanjutan.
Dosen Pendamping Lapangan, Dr. Syekh Jajang Rahmatudin Al-Cireboni, memberikan apresiasi penuh terhadap kerja keras mahasiswa. Sosok dosen Prodi Matematika yang dikenal dengan senyum khas ala Kak Seto itu juga menaruh hormat kepada Kuwu Sadasari, Abdul Miskad, yang telah mendukung penuh seluruh rangkaian kegiatan.
Menurutnya, kolaborasi antara mahasiswa dan pemerintah desa membuktikan bahwa pengabdian bisa menjadi jembatan yang menyatukan ilmu, inovasi, dan kebutuhan masyarakat.
"Ilmu yang dibawa dari kampus menemukan tempatnya di tengah masyarakat, menumbuhkan harapan baru, dan meninggalkan jejak nyata yang akan selalu diingat warga," pesan Jajang.
Ketua KKM 22, Muhammad Fhadillah Maulan, menuturkan bahwa pengalaman ini bukan sekadar tugas akademis, melainkan pelajaran hidup.
Ia dan rekan-rekannya merasakan langsung manfaat besar dari interaksi bersama warga, mulai dari mengasah kepedulian sosial hingga melatih kemampuan memecahkan masalah.
“Kami datang untuk berbagi ilmu, tapi justru kami juga mendapat banyak pelajaran dari warga desa,” ujarnya penuh kesan.