Internasionalisasi Muhammadiyah, UMC-UMAM Jalin Kolaborasi Riset dan Akademik
Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) dan Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM) mewujudkan internasionalisasi muhammadiyah melalui kolaborasi akademik melalui riset bersama, pertukaran dosen, serta peningkatan kualitas kurikulum guna memperluas jejaring pendidikan global.

UMCPRESS.ID - Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) dan Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM) mengukuhkan komitmen mereka dalam memperkuat kolaborasi akademik dan riset. Kerja sama ini adalah bagian dari internasionalisasi muhammadiyah dalam bidang pendidikan untuk meningkatkan daya saing dan kontribusi institusi-institusi Muhammadiyah di kancah global.
Dalam kunjungan yang berlangsung pada 11-12 Februari 2025 di Perlis, Padang Besar, delegasi dari kedua universitas merancang strategi penguatan kerja sama pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Dipimpin oleh Wakil Rektor 2 UMC, Dr. Badawi, M.Si, delegasi yang turut dihadiri oleh pejabat tinggi seperti Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPM) Dr. Fikriyah, serta Ketua Kerja Sama Internasional (KUI) Muhammad Azka Maulana, M.Si, ini menunjukkan keseriusan dalam membangun jejaring akademik yang lebih luas.
Kehadiran para dekan dari berbagai fakultas di UMC, termasuk Dr. Asep Gunawan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Drs. Subhan dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), serta Dr. Dewi Nurdiyanti dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), semakin mempertegas misi besar yang diemban dalam kunjungan ini.
Dari pihak UMAM, pertemuan ini dihadiri oleh sejumlah akademisi terkemuka, di antaranya Prof. Emeritus Dr. Rushami Zien Yusoff, pakar Manajemen Bisnis, serta Prof. Nor Azlan, Dekan Fakultas Ekonomi, Sosial, dan Ilmu Politik (FESSIS). Turut hadir Associate Prof. Dr. Ika Safitri Windiarti dari Fakultas Bisnis, Inovasi, dan Teknologi (FBIT), Dr. Dwi Santoso dari bidang Pendidikan, serta Dr. Rohana yang mewakili sektor Manajemen Bisnis.
Hari pertama kunjungan dibuka dengan sesi “bedah kurikulum” yang dipandu oleh Prof. Emeritus Dr. Rushami Zien Yusoff.
Diskusi yang berlangsung intens ini membahas peluang peningkatan kualitas kurikulum bersama, pengembangan program pertukaran dosen, serta peluang kolaborasi riset lintas negara.
Kesepakatan penting lainnya adalah kerja sama dalam pengabdian kepada masyarakat, publikasi ilmiah bersama, serta berbagai program peningkatan kompetensi mahasiswa yang dirancang untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih luas dan berdaya saing global.
Menurut Prof. Nor Azlan, kerja sama ini membuka lebih banyak ruang bagi dosen dan mahasiswa untuk bertukar ilmu, pengalaman, serta memperkaya wawasan akademik mereka. “Kami berharap hubungan ini bisa menjadi batu loncatan bagi pengembangan pendidikan yang lebih maju dan inovatif,” ujarnya.
Di sisi lain, Dr. Badawi menegaskan bahwa kemitraan ini tidak hanya sebatas kerja sama formal, melainkan menjadi fondasi yang kokoh dalam membangun atmosfer akademik yang lebih dinamis.
"Langkah ini adalah bagian dari upaya kami untuk terus meningkatkan mutu pendidikan, riset, serta pengabdian kepada masyarakat, sekaligus menciptakan peluang yang lebih luas bagi mahasiswa UMC," katanya penuh optimisme.
Kolaborasi ini juga memberikan peluang bagi mahasiswa untuk terlibat dalam berbagai kegiatan akademik lintas negara, memperkaya pengalaman internasional mereka, sekaligus meningkatkan daya saing global.
Riset bersama yang diinisiasi dalam kerja sama ini diharapkan dapat menghasilkan temuan-temuan inovatif yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan di kawasan Asia Tenggara.
Tak hanya itu, kunjungan ini juga menjadi momentum bagi kedua universitas untuk memperkuat hubungan internasional dan membangun jejaring yang lebih luas dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian.
Dengan visi besar untuk menghadirkan pendidikan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi, UMC dan UMAM optimis bahwa kerja sama ini akan menjadi tonggak penting dalam perjalanan akademik keduanya.