Tahun Riset 2024, LPPM UMC Wujudkan Penelitian Unggul Melalui Coaching Clinic
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Cirebon menggelear Coaching Clinic, program pendanaan riset 2024 bagi dosen UMC di Meeting Djuanda, UMC Sabtu (20/1/2024).
LPPM UMC menghadirkan narasumber, Prof. Dr. Ir. Hotniar Siringringo, M.Sc.,IPU (Reviewer Nasional Kemendikbud Ristek) dan Agus Gumilar,S.T.,M.Kom (Ketua Pokja Akdemik Penelitian dan PKM LLDIKTI IV Jabar dan Banten)
Rektor UMC, Arif Nurudin MT menyampaikan bahwa tahun 2024 ini selain tahun politik, juga tahun riset.
Arif menjelaskan, pentingnya kinerja penelitian melalui berbagai skema yang difasilitasi oleh berbagai pihak.
“Melalui kegiatan ini, kita berpandangan bahwa akan banyak penelitian unggul yang akan dihasilkan bersama dengan mitra,” jelas Arif.
“Sebagai lembaga pengelola penelitian dan pegabdian kepada masyarakat, LPPM membantu memfasilitasi program ini dari aspek manajemen. Hal ini diperlukan dalam rangka peningkatan kegiatan riset di lingkungan UMC untuk membangun semangat. UMC diyakini tetap menjaga keunggulannya jika dosennya juga berkualitas,” tambah Arif.
Warek II UMC, Dr. Badawi mengatakan banyak dosen UMC akan mengajukan proposal penelitian melalui skema pendanaan ini, karena LPPM akan siap membantu melakukan pendampingan.
Dr. Badawi bilang, tujuan kegiatan ini adalah untuk melatih, membimbing dan mempersiapkan Dosen dan Instruktur dalam menulis proposal penelitian, jurnal penelitian, artikel ilmiah dan atau sebagainya sehingga memberikan penguasaan pengetahuan dan kecakapan di bidang penulisan, serta sebagai wahana sharing ilmu.
Ketua LPPM UMC Tania Avianda Gusman, Ph.D mengucapkan selamat datang dan terimakasih kepada Prof. Dr. Ir. Hotniar Siringringo, M.Sc.,IPU (Reviwer Nasional Kemendikbud Ristek) dan Agus Gumilar,S.T.,M.Kom (Ketua Pokja Akdemik Penelitian dan PKM LLDIKTI IV Jabar dan Banten) yang sudah bersedia menjadi narasumber.
Tania pun mengajak seluruh peserta mengikuti dengan baik kegiatan ini dalam rangka memajukan pemahaman dan keterampilan terkait dengan penulisan artikel ilmiah sehingga bisa memenuhi kriteria dari jurnal-jurnal terakreditasi yang bereputasi.
“Kegiatan sebagai seorang dosen dalam hal tri dharma perguruan tinggi adalah suatu kewajiban untuk dilaksanakan. Kami mendorong penelitian dan pengabdian agar lebih maksimal lagi. Sementara itu, kita dituntut oleh aturan bahwa setiap dosen harus melakukan penelitian dan pengabdian dan harus mempublikasikan pada jurnal yang bereputasi dan terakreditasi," sambungnya.
Dalam mencapai publikasi yang terakreditasi baik membutuhkan pemahaman dan keterampilan tertentu serta fokus dengan bidang masing-masing sehingga tulisan setiap dosen sesuai dengan yang diharapkan oleh jurnal-jurnal yang dituju.
Sehubungan dengan hal ini, Tania kembali mengimbau agar memanfaatkan sharing ilmu dari narasumber untuk berkonsultasi secara serius sehingga apa yang diharapkan tercapai dan terwujud serta bermanfaat bagi lembaga, diri sendiri dan untuk masyarakat.