Rektor UMC Ajak Warga Kampus Jaga Tradisi Pengajian Tanggal 29
UMCPRESS.ID - Tanggal 29 menjadi hari spesial sekaligus keramat bagi warga Universitas Muhammadiyah Cirebon. Tanggal itu telah menjadi penanda bahwa Kampus Muhammadiyah terkece di Kabupaten Cirebon tersebut menggelar Pengajian bagi Dosen, Tendik dan Karyawan.
Rektor UMC, Arif Nurudin MT menegaskan pengajian sangat penting dalam membentengi warga persyarikatan agar tetap berada di jalur paham keislaman yang tepat. Di sisi lain, pengajian juga sebagai sarana ibadah dan menambah wawasan keagamaan.
"membumikan pengajian-pengajian Muhammadiyah sangat berguna," ucap Arif di pengajian bulanan UMC, Ahad (29/10/2023) dengan tajuk " "Sumbangsih Muhammadiyah Dalam Mendorong Kemajuan dan Kepedulian" (Refleksi Milad Muhammadiyah Ke-11 18 November 2023).
Arif menyatakan bahwa Persyarikatan memiliki tradisi tersendiri bagaimana menanamkan ajaran nilai-nilai bagi warganya. Tradisi ini telah berlangsung sejak awal-awal Muhammadiyah berdiri yang dipelopori langsung KH. Ahmad Dahlan. Metode dakwah yang sering digunakan adalah pengajian.
“Jadi Muhammadiyah ada itu ya karena ada pengajian. Kalau sebuah ranting, cabang, daerah, dan amal usaha Muhammadiyah sudah tidak ada pengajian, maka itu indikator persyarikatannya menjadi tidak jalan karena pengajian ini adalah tradisi kita dalam bermuhammadiyah," ujar Arif.
Arif berpandangan bahwa penanaman pemahaman agama sekaligus pergerakan keagamaan hanya melalui pengajian. Karenanya, penanaman ajaran agama yang benar menjadi salah satu tugas penting yang perlu terus digalakkan Muhammadiyah. Sebab apabila agama Islam dipahami secara keliru, justru akan membuat pemeluknya berada di koridor yang tidak tepat.
Lebih lanjut, Arif memberikan apresiasi kepada civitas akademika UMC yang sudah menjaga tradisi yang baik ini.
Wakil Rektor II UCM, Dr. Badawi juga berharap, kebiasaan mengaji yang dimiliki oleh warga Muhammadiyah ini supaya terus dilestarikan. Tidak harus menggunakan metode yang sama dengan yang dilakukan oleh Kiai Dahlan dan di masa awal Muhammadiyah. Karena metode dan media bisa mengikuti perubahan zaman.
Dalam pengajian, tidak harus diselenggarakan dalam situasi dan kondisi yang serius. Pengajian juga bisa melalui media seni dan budaya, sesuai dengan kaidah yang telah ditetap oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
Ketua PDM Kabupaten Cirebon, Novan juga mengimbau agar warga Muhammadiyah supaya senantiasa melestarikan tradisi mengaji yang diwariskan secara turun temurun oleh para pendahulu. Dalam keadaan apapun, warga Muhammadiyah tidak boleh melupakan aktivitas mengaji.
Melalui pengajian, kata Novan, diharapkan hati dan kodrat manusia kembali mempunyai pemahaman yang benar saat membedakan semua hal yang baik dan tidak. Selain itu, diharapkan pula menjadi alarm agar bisa sanggup untuk meninggalkan semua perilaku yang tidak dibolehkan dalam ajaran agama Islam.
Selain itu, pengajian juga bisa meningkatkan nilai kebaikan pada diri manusia yang sudah sesuai dengan ajaran Islam, sehingga tidak bergeser dan tergoda untuk melakukan tindakan maupun perilaku yang menyimpang dan bertentangan dengan agama.
Terakhir, Novan meyakinkan bahwa semua hal yang sifatnya baik tentu akan mendatangkan kebaikan. Sementara itu, semua hal yang sifatnya negatif dan bertentangan dengan agama akan membawa kerusakan.
Agar aktivitas mengaji warga Muhammadiyah tetap berkobar dan tidak kendur, maka harus diimbangi dengan metode pengajian yang menarik dan atraktif.
Soal metode pengajian yang menarik dan atraktif, sampai jumpa pada 29 November 2023.