Sambut Maba 2022/2023, Rektor UMC: Selamat Datang Future Leader Yang Peduli
UMCPRESS.ID - Semangat kepedulian telah membawa Muhammadiyah menjadi besar. Hal itu terlihat dari berbagai Amal Usaha Muhammadiyah. Tentunya, sikap saling peduli dan tolong-menolong menjadi ciri khas dalam Islam.
Terkait dengan itu, Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) meyakini bahwa Pemimpin Masa Depan (Future Leader) adalah mereka yang memiliki kepedulian yang tinggi untuk sebuah kemajuan.
Demikian disampaikan oleh Rektor UMC Arif Nurudin MT kepada 2000 Mahasiswa Baru (Maba) yang mengikuti Stadium General Tahun 2022/2023 dengan tajuk "Merawat Kepedulian Demi Kemajuan" via hybrid (offline dan online) di Aula Masjid Raya UMC, Senin (3//10/2022).
"Selamat datang pemimpin masa depan. Ciri pemimpin masa depan itu punya rasa peduli dan dan semangat untuk berkemajuan. Kemudian sekuat tenaga mearawatnya. Tugas kami yakni membentangkan karpet merah bagi anda yang menghendaki sebuah kemajuan. UMC adalah tempatnya generasi terbaik tuk menjemput masa depan yang berkemajuan," kata Arif.
Arif menekankan pada sense of caring (rasa peduli), hanya orang-orang yang peduli yang mengajak orang lain dalam kebajikan dan mencegah kemungkaran. Kepeduian dalam Muhammadiyah dilambangkan dalam simbol matahari di logo Muhammadiyah dan Aisyiah yang berarti memberi. Tidak ada pemberian yang tulus ikhlas tanpa kepedulian.
Pria kelahiran Sukoharjo, 12 Februari 1977 juga menceritakan lahirnya Muhammadiyah pada 8 djulhijjah, 1330 H atau 18 November 1912 silam itu dilatarbelakangi oleh semangat kepedulian Kyia Haji Ahmad Dahlan terhadap Masyarakat untuk kembali ke ajaran Islam yang sebenarnya berdasarkan Al-Qur'an dan Hadist serta mengentaskan mereka dari kemiskinan.
Kepedulian lahirkan karya nyata
Mantan Dekan FT UMC ini kembali menjelaskan bahwa kepedulian bakal menghasilkan etos kerja yang tinggi. Otomatis, akan melahirkan karya-karya nyata yang bermanfaat bagi umat manusia. Semakin tinggi ilmu, semakin sedikit menyalahkan orang lain.
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang membawa spirit dakwah. Sebagaimana QS: Al-Imron Ayat 104: "Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”.
Terkahir, Suami dari Een Nur Aeni ini kembali memberikan lima pesan monumental kepada seluruh civitas akademika UMC perihal bermuhammadiyah dan berumc.
" Pertama, bekerja sebagai Rahmat Alloh yaitu kasih sayang Alloh yang memberikan pekerjaan di UMC dan itu pilihan yang terbaik. Kedua, kebahagiaan dan kepuasan terjadi jika pekerjaan dilakukan sebagai dakwah, melalui memotivasi mengajar dan membimbing mahasiswa. Karakter Muhammadiyah: Gerakan dakwah mengajar sebagai media dakwah semakin banyak mhs agar lebih banyak mahasiswa yang terdakwahi. Ketiga, keberadaan mahasiwa, dosen dan seluruh staf dan pegawai di UMC sebagai bagian dari Beribadah. Ibadah tidak hanya yang Mahdhoh saja sementara yang lain bukan dianggap ibadah. Niatkan bekerja disini sebagai ibadah. Mulai dengan niat, mencurahkan semua daya upaya untuk melakukan pekerjaan setelah itu berserah diri kepada Alloh akan hasilnya," pungkasnya.
" Keempat, semua pekerjaan di UMC akan diminta pertanggung jawabannya oleh Alloh SWT. Lurus dan benarkan sholat karena ia akan dihisab duluan jika baik maka semua akan dinilai baik. Kelima, yakini bahwa keberadaan kita di UMC adalah bagian dari pembelajaran dalam hidup kita. Jika kamu berbuat baik pada orang lain sesungguhnya bukan untuk orang lain tetapi untuk dirimu sendiri. Jika ingin menemukan kebahagiaan peganglah pedoman bekerja dalam Islam," tambahnya.
Stadium General ini pun dihadiri oleh Nana Trisovelna M.T (Wakil Rektor 1 UMC) Dr. Badawi (Wakil Rektor II) dan Wiwi Hartati, S.Kom,. M.Si (Wakil Rektor III).
Unsur Pimpinan Badan Pelaksana Harian UMC, Struktural, Dosen, Tendik dan Mahasiswa UMC.