Konsisten Ukir Prestasi, Mahasiswa dan Dosen Prodi IKOR UMC Berlaga di PON XX Papua 2021
UMCPRESS.ID - Karya dan Prestasi, 2 kata inilah yang tergambar dari Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) di masa pandemi ini.
Usai menyabet predikat PTS (Perguruan Tinggi Swasta) terbanyak dalam perolehan hibah merdeka belajar di wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan) Jawa Barat (Jabar), UMC kembali memberikan kontribusi terbaik untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021.
UMC bakal mengirimkan 1 mahasiswa dan 2 Dosen Prohram Studi Ilmu Keolahragaan (Prodi IKOR) Fakultas Ilmu Kesehatan.
Adapun pahlawan UMC yang berlaga di event prestisius tersebut adalah Nurlaela Azhara (Mahasiswa IKOR, Atlet Bola Basket Putri, Kontingen Jabar) dan 2 dosen yakni Wahyu Erfandy,S.Or.,M.Pd (Dosen IKOR-UMC,Tim Adhock Pengawas Anti Dopping PB PON) dan Arrahman S.Or.,M.Pd (Dosen IKOR-UMC, Dopping Control Officer PB-PON).
Rektor UMC, Arif Nurudin M.T mengaku bangga kepada ketiga pahlawan UMC di perhelatan akbar olahraga nasional yang diadakan setiap 4 tahun sekali dan diikuti oleh seluruh provinsi di Indonesia.
" Bangga dan bangga, inilah investasi SDM unggul yang terus kami siapkan. Kehadiran pahlawan UMC di PON XX Papua 2021 menjadi bukti bahwa UMC konsisten dengan kerja nyata yang berkemajuan, baik karya dan prestasi," ucap Arif saat memberikan sambutan di Pelepasan Dosen dan Mahasiswa Prodi Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu Kesehatan untuk PON XX Papua 2021 di Aula Masjid Raya UMC, Cirebon, Kamis (16/9/2021).
Turut pula hadir Wiwi Hartati, S.Kom,. M.Si (Warek III UMC), Yayan Wardyanto (Kaprodi IKOR UMC). Ir. H. Aviv Suherdian, MT (Kadisbudparpora Kab Cirebon) dan Hengky Choernia (Ketua KONI Kab Cirebon).
Al-aqlu salim fii jismi salim, akal yang sehat terdapat pada tubuh yang sehat.
Arif mengutip ungkapan Ibu Sina "Al-aqlu salim fii jismi salim", akal yang sehat terdapat pada tubuh yang sehat. Orang yang berprestasi di Muhammadiyah itu tidak hanya sehat akalnya tapi juga sehat tubuhnya dan lebih penting lagi, sehat hatinya dan lurus integritasnya, yakni jujur, tidak mengambil sesuatu yang bukan haknya. Yang ada dalam akalnya, hanya dedikasi berprestasi dan bukan yang lainnya.
" Mengambil bukan haknya memiliki maksud penting. Apa itu? sportivitas, harus dijaga benar. Harus berani mengaku menang dan kalah dalam sebuah pertandingan. Jangan bertepuk dada, apalagi berpuas diri," kata Arif.
Kehadiran punggawa UMC di kancah nasional ini, semestinya menjadi pendorong bagi civitas akademika UMC lainnya agar lebih bersemangat lagi untuk berkontribusi, pundi-pundi prestasi pasti menyertai. Begitulah sejatinya bermuhammadiyah.
"Bermuhammadiyah, itu bicaranya kontribusi, UMC konsisten hadir memberikan sumbangsih, tidak hanya Jawa Barat tapi Indonesia bahkan dunia," jelas Rektor UMC.
Sementara itu, Wiwi Hartati, S.Kom,. M.Si (Warek III UMC) memberikan apresiasi terhadap mahasiswa juga dosen berprestasi dibidang olahraga.
Diharapkan, atlet UMC mampu bersaing di gelaran yang sangat bergengsi itu.
"Semoga utusan Jawa Barat yang diwakili oleh UMC menjadi yang terbaik dan membawa harum nama Jabar di level olahraga nasional," kata Wiwi.
Kesempatan yang sama, Ir. H. Aviv Suherdian, MT (Kadisbudparpora Kab Cirebon) mengatakan bahwa PON tahun ini akan diselenggarakan pada tanggal 2-15 Oktober di Papua dengan tiga titik lokasi yaitu, Merauke, Mimika dan Jayapura.
PON XX Papua ini menjadi momentum para atlet mengasah kapabilitasnya untuk bisa naik level. Keberhasilan para atlet tentu saja akan membuat bangga sekaligus mengangkat citra Kabupaten Cirebon sebagai tanah para wali di Jawa Barat ini.
Keberhasilan para atlet ini tak lepas dari faktor pembinaan olahraga. Dengan demikian, prestasi pun berhasil diraih.
Imbasnya, akan menjadi magnet penarik perhatian bagi Kabupaten/Kota dan Provinsi lainnya, bahkan dunia untuk berkunjung ke Kabupaten Cirebon.
Selain itu, Hengky Choernia (Ketua KONI Kab Cirebon) mengungkapkan pihaknya bakal mengirimkan Atlet dari 3 cabor atletik, 3 cabor silat, 3 menembak, pelatih juga 3 dari gulat, bola tangan dan menembak untuk memperkuat kontingen Jawa Barat pada PON) XX Papua yang akan berlangsung pada 2-15 Oktober 2021 nanti.
"Sebenarnya atlet binaan ada 5, tapi yang 2 sudah pindah daerah," tutur Hengky.
Hengky mengatakan jika berbagai persiapan sudah dilakukan sebelumnya, seperti penjaringan hingga pemusatan latihan para atlet.
Ditambahkannya, bahwa yang akan diberangkatkan adalah cabang-cabang olahraga yang benar-benar siap, serta tidak ada tendensi apapun bagi yang tidak berangkat.
Yayan Wardiyanto (Kaprodi IKOR UMC) mengatakan, meski Prodi Ilmu Keolahragaan UMC baru berdiri tahun 2019, namun IKOR memacu diri hingga terlibat di PON XX di Papua ini.
"Prodi IKOR UMC yang usianya baru 2 tahun, namun kami terus berijtihad melakukan yang terbaik. PON XX di Papua adalah buktinya," tandas Yayan.
"Alhamdulillah, Prodi IKOR UMC bisa memberikan manfaat bagi masyarakat dan Negara khususnya pada bidang keolahragaan serta bisa membantu daerah untuk mencapai prestasi di tingkat nasional pada bidang olahraga prestasi," terang Yayan.
Acara pun ditutup dengan pemberian cinderamata dari Rektor UMC ke Kadisbudparpora dan Ketua KONI Kab Cirebon.