Hari Sumpah Pemuda, Mahasiswa UMC Siap Menjadi Generasi Unggul dan Mencerahkan
UMCPRESS.ID - Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) memaknai momentum Sumpah Pemuda ke-97 tahun 2025 sebagai ajakan untuk menyalakan kembali semangat gerakan dan persatuan pemuda di tengah tantangan zaman. Mengusung tema nasional “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu”, UMC menekankan pentingnya mengaitkan semangat tersebut dengan nilai-nilai Ke-Muhammadiyahan dan konteks lokal Cirebon.
Wakil Rektor III UMC, Dr. Bagus Nurul Iman menegaskan bahwa mahasiswa Muhammadiyah harus menjadi generasi penggerak perubahan yang tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga memiliki komitmen sosial dan spiritual.
“Pemuda Muhammadiyah harus menjadi teladan dalam berkarya dan berkontribusi nyata untuk masyarakat,” ujar pria yang disapa " Bung BNI" di Cirebon, Selasa (28/10/2025).
Semangat “Pemuda Pemudi Bergerak” diterjemahkan UMC dalam tiga ranah utama: gerakan keilmuan, aksi sosial, dan kewirausahaan. Mahasiswa didorong untuk aktif meneliti dan menciptakan inovasi yang menjawab masalah sosial dan lingkungan, sejalan dengan nilai Islam Berkemajuan. UMC juga mendorong lahirnya karya ilmiah, inovasi teknologi, dan start-up berbasis ekonomi syariah.
Dalam semangat Al-Ma’un, mahasiswa diharapkan terjun langsung membantu masyarakat melalui kegiatan seperti Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik, bakti sosial, hingga relawan pengajar di wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan). “Ajaran K.H. Ahmad Dahlan mengingatkan kita bahwa iman tanpa amal sosial belum sempurna. Mahasiswa harus menjadi bagian dari solusi,” tambahnya.
Selain bergerak secara mandiri, UMC juga menekankan pentingnya membangun kemandirian ekonomi melalui wirausaha muda. Mahasiswa didorong untuk membangun unit bisnis kampus, membantu UMKM lokal dalam digitalisasi, dan menciptakan lapangan kerja baru.
Sementara itu, semangat “Indonesia Bersatu” diinterpretasikan UMC sebagai wujud toleransi dan kolaborasi lintas batas. UMC mengajak seluruh fakultas dan organisasi kemahasiswaan untuk menumbuhkan sinergi tanpa sekat, baik dalam kegiatan akademik maupun sosial.
Mahasiswa UMC juga diharapkan menjadi pelopor kerukunan di Kota Cirebon yang dikenal plural dan multikultural. Mereka diminta aktif dalam forum kerukunan antaragama, menyebarkan pesan damai di media sosial, dan menjaga moralitas di tengah keberagaman budaya.
UMC percaya bahwa mahasiswa memiliki peran strategis dalam memajukan daerah. Melalui riset, advokasi kebijakan, dan kolaborasi dengan pemerintah, mereka dapat berkontribusi langsung bagi pembangunan Cirebon dan kawasan Ciayumajakuning.
“Dengan bergerak dan bersatu, mahasiswa UMC harus menjadi Pemuda Muhammadiyah yangUnggul dan Mencerahkan bagi Cirebon dan Indonesia,” tutup Bagus.