Wisuda Ke-XXVIII, Pesan Rektor UMC: Ukirlah Prestasi dengan Kerja Keras dan Cerdas

UMCPRESS - Sebuah tahapan dalam hidup Saudara baru terselesaikan. Masih banyak tahapan lain yang menunggu ditunaikan. Untuk itu, semangat kerja keras dan cerdas mesti dijaga untuk mengukir prestasi dalam setiap derap langkah kehidupan ini.
Demikian nasehat Rektor Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), Arif Nurudin MT di Sidang Senat Terbuka Wisuda Sarjana dan Profesi ke-XXVIII, Convention Hall, Kampus 1 UMC, Sabtu (21/5/2022).
"Teruslan belajar, beprestasi dan buat kampus ini tetap konsisten dengan keunggulannya, profesionalitasnya dan nilai-nilai kemuhammadiyaannya melalui karya nyata. Itulah yang dilihat masyarakat dari seorang alumnus," ucap Arif.
Lebih lanjut, Arif menegaskan bahwa perkuliahan di perguruan tinggi, bukanlah akhir sebuah perjalanan studi.
Ingatlah pesan Pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan, belajar adalah misi sepanjang hayat, selama nyawa masih melekat, selama nafas belum tersendat. Tidak ada garis finish dalam belajar.
Terkait pesan Kiayi Dahlan, Arif kemudian menjelaskan tantangan dunia saat ini kian kompleks. Dunia kerja saat ini masih belum sepenuhnya optimal, banyak industri yang lesu akibat pandemi.
Kendati demikian, ada kabar baik dengan diberlakukannya program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dinilai sangat membantu akibat pandemi covid-19.
MBKM mendorong mahasiswa memiliki kompetensi yang kuat, jiwa profesionalisme yang unggul, sekaligus memiliki akhlak yang mulia.
Terbukti, selama masa pandemi Covid-19, UMC mengambil peran strategis gencar melakukan berbagai riset.
Terbukti, banyak Prodi di UMC yang meraih hibah MBKM selama pandemi ini.
Selain itu, UMC juga berbangga karena jumlah dosen yang bergelar doktor bertambah.
Kedepan, kata Arif, selain fokus pada peningkatan kualitas pendidikan yang berkelanjutan sebagai perguruan tinggi yang unggul, melalui penelitian dan pengabdian, UMC juga akan mendukung program-program pemulihan ekonomi nasional yang terdampak pandemi global.
Karenanya, selalu kembangkan kemampuan adaptasi yang baik. Belajar tanpa henti adalah salah satu caranya. Belajar di sini tidak hanya diartikan membaca teks dalam buku, tetapi lebih penting daripada itu adalah membaca realitas di hadapan mata.
Kualitas pada masa depan tidak cukup menjadi pembeda yang distingtif. Kualitas tanpa kecepatan akan menjadikan kehilangan momentum. Kemampuan (ability) menghasilkan kualitas, tetapi keterampilan (skill) menjamin kecepatan.
Meskipun sudah lulus satu tahapan pendidikan, ilmu yang didapatkan sangat sedikit, Ilmu Allah tidak bertepi, tak berbatas (QS 17:85).
“Katakanlah (wahai Muhammad): Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)”. (QS 18:109)
Karenanya, di sini, keluhuran budi, kemuliaan watak, kesucian hati diperlukan.
Selain Arif Nuruidn, tampak Nana Trisovelna M.T (Wakil Rektor 1 UMC) Dr. Badawi (Wakil Rektor II) dan Wiwi Hartati, S.Kom,. M.Si (Wakil Rektor III).
Begitupun dengan Dekan, Kaprodi, Ketua UPT, Kepala lembaga, Dosen dan Tendik UMC.
Turut hadir pula Bupati Cirebon, Majelis Dikti PP Muhammadiyah, BPH UMC, PWM Jabar, PDM Cirebon Kota dan Kabupaten, PDPM Kota dan Kabupaten dan Banyak Tokoh penting yang menghadiri wisuda UMC ke-XXVIII.