Rapat Mahasiswa UMC Mantapkan Mataf 2025

Wakil Rektor III UMC gelar rapat koordinasi organisasi mahasiswa lintas sektoral untuk mematangkan persiapan Mataf 2025, menghadirkan semangat kolaborasi demi suksesnya orientasi mahasiswa baru.

Rapat Mahasiswa UMC Mantapkan Mataf 2025

UMCPRESS.ID - Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), Dr. Bagus Nurul Iman, memimpin rapat koordinasi bersama organisasi mahasiswa lintas sektoral di Kampus 2 UMC pada Selasa, 30 September 2025. Pertemuan tersebut menjadi momentum penting dalam mematangkan persiapan pelaksanaan Masa Ta’aruf (Mataf) 2025, kegiatan orientasi mahasiswa baru yang selalu dinantikan.

Rapat berlangsung hangat dan friendly meeting menghadirkan perwakilan organisasi mahasiswa dari berbagai bidang. Mereka duduk bersama, menyatukan ide, strategi, dan rencana kerja untuk memastikan Mataf 2025 terselenggara dengan baik.

Bagus menegaskan, koordinasi lintas sektoral ini bukan hanya sekadar agenda teknis, melainkan wujud nyata komitmen UMC untuk membangun kepemimpinan, solidaritas, dan kolaborasi mahasiswa.

“UMC ingin menghadirkan Mataf yang tidak hanya mengenalkan kampus kepada mahasiswa baru, tetapi juga menjadi ruang tumbuhnya nilai persaudaraan, semangat kebangsaan, dan keilmuan. Karena itu, koordinasi ini sangat penting,” ujar Bagus yang didampingi oleh Dr. M. KhozinulHuda, M.Pd.i selaku Kabag kemahasiswaan UMC.

Selain membahas teknis pelaksanaan, rapat juga menjadi forum evaluasi pengalaman Mataf sebelumnya. Para peserta menyoroti hal-hal yang perlu ditingkatkan, mulai dari konsep acara, manajemen waktu, hingga tata kelola keamanan. Beberapa perwakilan organisasi mahasiswa bahkan mengusulkan inovasi baru, seperti sesi interaktif lintas program studi, pemanfaatan teknologi digital dalam publikasi, dan penguatan konten kebudayaan lokal Cirebon sebagai ciri khas UMC.

Antusiasme mahasiswa terasa kental dalam forum tersebut. Mereka menyadari bahwa Mataf bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan fondasi awal perjalanan akademik mahasiswa baru. Karena itu, kerja sama yang solid antarorganisasi mahasiswa dipandang sebagai kunci keberhasilan.

Bagus mengapresiasi semangat kolaboratif yang ditunjukkan mahasiswa. Menurutnya, koordinasi lintas sektoral ini merefleksikan ekosistem kampus yang sehat, di mana mahasiswa menjadi subjek utama pembangunan peradaban akademik. “Kami percaya, mahasiswa UMC punya potensi besar. Melalui Mataf, potensi itu bisa mulai diarahkan ke arah yang positif, kreatif, dan produktif,” tambahnya.

Dalam rapat tersebut, disepakati pula komitmen bersama untuk menjunjung tinggi nilai-nilai Islami, intelektual, dan kemanusiaan selama berlangsungnya Mataf. Panitia dari unsur mahasiswa diharapkan tidak hanya bertugas secara administratif, tetapi juga menjadi teladan bagi adik-adik mahasiswa baru dalam hal kedisiplinan, kepemimpinan, dan etika.

Rapat koordinasi ini menjadi langkah awal menuju penyelenggaraan Mataf 2025 yang lebih visioner dan berdampak. Dengan keterlibatan aktif organisasi mahasiswa lintas sektoral, UMC optimistis dapat menghadirkan kegiatan orientasi yang inspiratif, membangun karakter, serta mengokohkan citra kampus sebagai perguruan tinggi unggul dan berdaya saing.