Piala Champions Ciayumajakuning, Doskar UMC Menang
Tim Doskar UMC berhasil menjuarai Piala Champions antar Perguruan Tinggi wilayah Ciayumajakuning 2025. Kepemimpinan Dr. Sarip sebagai kapten, yang dijuluki "Lionel Messi-nya Indonesia", menjadi kunci kemenangan tim.

UMCPRESS.ID - Piala Champions antar Perguruan Tinggi wilayah Ciayumajakuning, yang melibatkan sejumlah universitas besar seperti UMC, Universitas Islam Bunga Bangsa, UM Kuningan, Universitas Wiralodra Indramayu, dan Universitas Sindang Kasih Majalengka, menjadi ajang yang penuh drama dan ketegangan.
Namun, di tengah persaingan sengit tersebut, Doskar UMC tampil sebagai juara yang tak terbantahkan, berkat kepemimpinan dari sang kapten, Dr. Sarip, yang memegang peran kunci dalam kesuksesan tim.
Julukan “Lionel Messi-nya Indonesia” memang pantas disematkan kepada Sarip. Dengan teknik bermain yang luar biasa, dribel memukau, dan visi permainan yang tajam, Sarip mampu memimpin timnya meraih kemenangan yang menentukan. Keahliannya dalam mengatur serangan dan mendistribusikan bola membuat lawan-lawan Doskar UMC kesulitan.
Sarip, yang juga merupakan pemain naturalisasi Al-Jajair-Kecamatan Sumber, memperlihatkan bahwa meski dalam posisi sebagai kapten, dirinya tetap memiliki semangat bertarung yang menginspirasi para pemain lainnya.
Selama kompetisi, Doskar UMC bertanding melawan beberapa tim tangguh. Laga pertama menghadapi BBC berakhir dengan kemenangan 1-0. Selanjutnya, meskipun mengalami kekalahan tipis 0-2 dari Universitas Wiralodra Indramayu, semangat juang mereka tak surut. Pada pertandingan berikutnya melawan UM Kuningan, hasil imbang 0-0 menjadi penentu apakah mereka bisa melaju ke babak final. Pertandingan terakhir melawan Universitas Sindang Kasih Majalengka pun berakhir dengan kemenangan tipis 1-0, memastikan posisi Doskar UMC sebagai juara pertama dalam turnamen ini.
Stadion Timbang Luhur, Kuningan, menjadi saksi dari pertarungan yang memukau. Ribuan suporter yang memadati stadion turut memberikan dukungan penuh kepada masing-masing tim. Namun, meskipun mendapat tekanan dari tim lawan dan pengaruh cuaca yang cukup panas, permainan Doskar UMC tetap terjaga dengan solid. Semua berkat strategi yang diterapkan oleh pelatih dan, tentu saja, kehadiran Sarip yang menjadi motor serangan tim.
Keberhasilan ini tak hanya membanggakan UMC, tetapi juga menjadi bukti bahwa dalam dunia olahraga, tak ada yang tak mungkin. Dengan kerja keras, tak kenal lelah, dan semangat juang yang tinggi, Doskar UMC berhasil mengalahkan berbagai tim besar dan membuktikan kualitas mereka di level regional.
Di akhir turnamen, para pemain dan pelatih memberikan apresiasi tinggi terhadap Sarip, yang bukan hanya menunjukkan keterampilan teknis, tetapi juga kepemimpinan yang luar biasa.
"Sarip adalah jiwa dari tim ini. Tanpa kepemimpinannya, kami tidak akan sampai di sini," ungkap salah satu pemain Doskar UMC.
Piala Champions antar Perguruan Tinggi ini bukan hanya tentang kemenangan, tetapi juga tentang bagaimana sportivitas dan kerja sama tim menjadi kunci sukses. Para pemain lainnya, meskipun tidak mencetak gol dalam setiap pertandingan, tetap berperan penting dalam memberikan kontribusi dan menjaga semangat tim.
Itulah yang menjadikan Doskar UMC juara sejati, bukan hanya karena teknik permainan yang cemerlang, tetapi juga karena persatuan yang mereka tunjukkan di lapangan.