Istiqomah dengan RPS OBE, Dosen Teladan PGSD ini Mengajar dengan Penuh Semangat

UMCPRESS.ID - Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) kembali menjadi ruang lahirnya inspirasi dan semangat baru bagi para pendidik. Usai stadium generale yang dibawakan oleh Rektor UMC, Arif Nurudin, M.T., dan motivasi luar biasa dari Anggota DPR RI Komisi IV, Prof. Rokhmin Dahuri yang juga dikenal sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan era Presiden Gus Dur dan Megawati, suasana akademik di kampus semakin bergairah. Salah satu dosen yang merasakan langsung getaran inspiratif tersebut adalah Susilawati, pengajar Program Studi PGSD FKIP UMC.
Dikenal sebagai sosok yang ramah dan berdedikasi tinggi, Susilawati mengaku mendapatkan “nutrisi motivasi” dari kedua tokoh tersebut. “Saya merasa sangat terinspirasi. Apa yang disampaikan Pak Rektor dan Prof Rokhmin membuka kesadaran bahwa dosen bukan hanya pengajar, tetapi juga penggerak perubahan,” ungkapnya.
Mengampu mata kuliah Inovasi Sains Dasar dan Teknologi, Susilawati terus berupaya menghidupkan semangat kreativitas mahasiswa PGSD agar mampu menghadirkan pembelajaran IPA yang relevan dengan zaman. Ia membahas berbagai inovasi digital yang kini menjadi bagian penting dalam dunia pendidikan dasar, mulai dari aplikasi pendukung pembelajaran IPA, integrasi coding dan artificial intelligence (AI), hingga proyek-proyek berbasis teknologi yang dapat diterapkan di kelas SD.
Menurutnya, guru masa depan harus memiliki kemampuan memadukan konsep sains dengan teknologi digital agar pembelajaran tidak hanya menarik, tetapi juga membentuk karakter berpikir kritis siswa. “Anak-anak sekarang hidup di era digital. Maka, pembelajaran IPA harus adaptif dan kontekstual, tidak bisa hanya mengandalkan metode konvensional,” jelasnya.
Susilawati juga menegaskan pentingnya keselarasan proses belajar mengajar dengan kurikulum berbasis Outcome Based Education (OBE) yang diterapkan di UMC melalui sistem Great System. Hal ini sejalan dengan arahan Dekan FKIP UMC, Dr. Hj. Fikriyah, M.A., yang menekankan bahwa kesuksesan mengajar terletak pada kemampuan dosen menerjemahkan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) berbasis capaian.
“Jika pengajaran kita sudah sejalan dengan OBE, maka hasil belajar mahasiswa bisa terukur dan bermakna,” tambahnya.
Di tengah perkembangan teknologi yang begitu cepat, Susilawati menjadi cerminan dosen yang tidak berhenti belajar. Sikapnya yang hangat dan senyumnya yang tulus menjadikan ia sosok yang dekat dengan mahasiswa. Ia bukan hanya pendidik, tetapi juga pembimbing yang menumbuhkan semangat dan keingintahuan generasi muda.