Rayakan Milad Muhammadiyah ke-112, UMC Gelar Pengajian dan Kick Off PMB 2025/2026
UMCPRESS.ID - Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) menggelar Pengajian dan Kick Off Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) 2025/2026, yang sekaligus menjadi bagian dari perayaan Resepsi Muhammadiyah ke-112.
Acara yang berlangsung pada Jumat, 26 November 2024 ini mengusung tema “Discover Your Future, Uniqueness, Happiness, and Greatness at Universitas Muhammadiyah Cirebon.”
Tema yang memancarkan optimisme dan cita-cita besar untuk masa depan, serta mengajak semua yang hadir untuk menemukan potensi luar biasa dalam setiap langkah perjalanan hidup.
Dalam sambutannya, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muhammad Sayuti, M.Pd., M.Ed., Ph.D., mengungkapkan rasa syukur bahwa Survei Litbang Kompas melaporkan bahwa publik menaruh harapan agar Muhammadiyah terus berperan aktif dalam segala hal. Di usianya yang genap 112 tahun, Muhammadiyah dinilai publik memiliki peran besar, mulai dari keagamaan hingga dunia pendidikan.
Sebanyak 79,5 persen responden melihat Muhammadiyah berperan besar dalam memajukan dunia pendidikan di tanah air. Penilaian publik ini memiliki dasar, karena Muhammadiyah mengelola lebih dari 5.000 sekolah, 178 perguruan tinggi yang terdiri dari 83 universitas, 53 sekolah tinggi, dan 36 institusi pendidikan tinggi dalam bentuk lain.
Tidak hanya itu, Litbang Kompas juga memotret peran Muhammadiyah dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Sebanyak 67,2 persen responden menilai Muhammadiyah berkontribusi besar dalam bidang kesehatan.
Maka setiap civitas UMC yang berada di Amal Usaha Muhammadiyah sejatinya bersyukur karena menjadi bagian dari lokomotif yang memajukan umat.
Sayuti pun mengingatkan kepada seluruh civitas akademika UMC untuk senantiasa meresapi dan menghidupkan semangat gerakan dakwah Muhammadiyah yang telah menjadi roh perjuangan.
"Tajdid, dakwah, ilmu, dan amaliah adalah empat pilar utama yang menjadi landasan kokoh bagi setiap langkah yang kita tempuh," ujarnya.
Pesan ini disampaikan dengan harapan bahwa seluruh anggota keluarga besar UMC dapat terus menggali dan mengamalkan prinsip-prinsip tersebut dalam kehidupan sehari-hari, baik di kampus maupun dalam masyarakat.
Gerakan tajdid, sebagai upaya untuk menyegarkan dan memperbarui pemahaman agama, menjadi hal yang sangat relevan di tengah perubahan zaman yang serba cepat ini.
Sayuti menekankan bahwa melalui tajdid, Muhammadiyah tidak hanya mengajak umat untuk kembali kepada ajaran Islam yang murni, tetapi juga untuk senantiasa beradaptasi dengan kemajuan zaman tanpa meninggalkan prinsip dasar ajaran agama.
"Gerakan tajdid adalah perjuangan intelektual yang akan terus menerus menghidupkan jiwa umat, menumbuhkan semangat inovasi yang bermanfaat bagi kehidupan umat manusia," tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sayuti juga menyinggung pentingnya ilmu dan amaliah yang harus dijadikan sebagai pijakan dalam setiap gerak langkah. Ilmu yang diperoleh, katanya, tidak hanya untuk kepentingan duniawi semata, tetapi juga untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memberi manfaat sebesar-besarnya bagi umat. Amaliah, yang berarti pengamalan ilmu tersebut, adalah bentuk nyata dari keimanan yang sejati.
Sebuah pesan mendalam yang mengajak setiap individu untuk menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak mulia dalam setiap aspek kehidupan.
Percepatan kualitas pendidikan
Dalam semangat yang sama dengan yang diusung oleh Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc., menyampaikan bahwa pentingnya percepatan dalam peningkatan kualitas pendidikan.
Menurut Nurmandi, kualitas pendidikan merupakan kunci untuk memastikan kemajuan sebuah bangsa, dan perguruan tinggi harus memiliki peran strategis dalam hal tersebut. Untuk itu, upaya maksimal harus dilakukan agar institusi pendidikan tinggi dapat menghasilkan lulusan yang unggul, berdaya saing, serta mampu memberikan kontribusi signifikan bagi masyarakat.
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, Rektor UMY ini juga menargetkan agar 50% program studi di Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) sudah memperoleh predikat unggul pada tahun 2025 - 2027 mendatang. Menurutnya, predikat unggul bukan hanya sekadar label, melainkan simbol dari kemajuan yang dicapai oleh sebuah perguruan tinggi dalam segala aspek, mulai dari kualitas akademik hingga sistem pendukung yang ada.
Ia menambahkan bahwa kampus yang memiliki program studi unggul akan mampu menjadi contoh bagi perguruan tinggi lainnya, sekaligus menjadi pilar dalam menciptakan pendidikan yang lebih bermutu di Indonesia.
Lebih jauh, Prof. Nurmandi berharap agar UMC dapat menjadi contoh nyata bagaimana sebuah perguruan tinggi dengan semangat dan dedikasi tinggi dapat mencapainya.
Dengan fokus pada peningkatan kualitas, diharapkan UMC dapat meraih predikat unggul di setiap program studinya, yang pada gilirannya akan meningkatkan reputasi kampus di tingkat nasional maupun internasional. Sebuah cita-cita mulia yang dapat menginspirasi tidak hanya civitas akademika UMC, tetapi juga seluruh elemen pendidikan tinggi di tanah air untuk terus berinovasi dan berupaya mewujudkan pendidikan yang lebih berkualitas.
Sarpras UMC hingga Internasionalisasi Muhammadiyah
Pada kesempatan yang penuh makna tersebut, Rektor UMC, Arif Nurudin, MT, mengatakan bahwa UMC kini semakin memperkuat komitmennya dalam menyediakan fasilitas yang menunjang proses pembelajaran.
Salah satu inovasi yang patut diapresiasi adalah keberadaan TV LED layar sentuh yang terpasang hampir di setiap ruang kelas. Kehadiran perangkat canggih ini tidak hanya mempermudah dosen dalam menyampaikan materi, tetapi juga memberikan kemudahan akses informasi yang lebih interaktif dan efisien. Dengan teknologi tersebut, para pengajar dapat menyampaikan materi dengan lebih jelas dan memikat, menjadikan kelas lebih hidup dan dinamis.
Dengan adanya TV LED yang terintegrasi dengan sistem interaktif, mahasiswa bisa menyampaikan ide dan gagasan mereka dengan lebih percaya diri. Visualisasi materi menjadi lebih menarik, memudahkan audiens untuk memahami pokok bahasan yang disampaikan.
Transformasi dalam sarana dan prasarana ini menunjukkan langkah berkemajuan UMC dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang modern dan mendukung perkembangan potensi mahasiswa.
Melalui inovasi teknologi yang terus dihadirkan, kampus ini menjawab tantangan zaman, memastikan bahwa setiap proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan lebih efektif dan efisien.
Lebih lanjut, Arif menjelaskan bahwa pada tahun 2025, UMC akan memasuki babak baru yang penuh warna. Dalam langkah besar menuju internasionalisasi, kampus ini akan kedatangan dosen asing yang tidak hanya membawa ilmu pengetahuan, tetapi juga perspektif global yang segar. Kehadiran mereka diharapkan mampu membuka cakrawala pemikiran mahasiswa, menghubungkan dunia lokal dengan tren akademik internasional, serta memperkaya pengalaman belajar yang lebih beragam.
Selain itu, UMC juga akan menjadi rumah bagi mahasiswa asing yang datang untuk menimba ilmu di sini, menciptakan suasana akademik yang lebih dinamis dan penuh keberagaman. Langkah ini merupakan bukti nyata bahwa Muhammadiyah tidak hanya berfokus pada kemajuan lokal, tetapi juga berani melangkah ke panggung dunia, menjadikan pendidikan sebagai jembatan bagi peradaban yang lebih maju dan saling terhubung.
UMC Jadi pilihan utama
Pada momen yang penuh makna, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat, Prof. Ahmad Dahlan, mengungkapkan bahwa keunggulan yang dimiliki Muhammadiyah tidak hanya terletak pada bidang pendidikan, melainkan juga pada seluruh amal usaha yang dijalankan.
Prof Lalan (panggilan akrabnya) menegaskan bahwa segala aspek yang dijalankan oleh Muhammadiyah, dari pendidikan hingga pelayanan sosial, mencerminkan komitmen untuk terus memberi manfaat bagi umat dan bangsa.
Begitupun dengan UMC yang dalam perjalanannya telah menginjak usia ke-22 tahun, semakin hari mengukir prestasi. Tentu kepercayaan masyarakat terhadap institusi ini semakin besar, terbukti dengan banyaknya orang tua yang memilih untuk menyekolahkan anak-anak mereka di Muhammadiyah, mulai dari tingkat pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.
UMC telah menjadi pilihan utama bagi mereka yang menginginkan pendidikan yang berkualitas dengan nilai-nilai moral yang kokoh, sebagai wujud dedikasi Muhammadiyah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Lebih dari itu, pelayanan kesehatan dan berbagai amal usaha Muhammadiyah lainnya pun semakin mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Keberadaan lembaga-lembaga ini menjadi bukti nyata bahwa Muhammadiyah telah meraih hati publik melalui kerja keras dan kepercayaan yang terus dijaga dengan baik. Ini menegaskan pentingnya menjaga dan meningkatkan kepercayaan publik, yang menjadi fondasi kokoh bagi setiap langkah dan perkembangan yang diambil Muhammadiyah dalam menebar kebaikan bagi umat.
Jumlah mahasiswa baru melebihi target
Sementara itu, Wakil Rektor III UMC, Dr. Wiwi Hartati, mengungkapkan bahwa target penerimaan mahasiswa baru UMC untuk tahun ini telah tercapai dengan luar biasa, bahkan melampaui ekspektasi awal. Semula ditetapkan target sebanyak 3.000 mahasiswa baru, namun jumlah pendaftar yang diterima melebihi angka tersebut, mencerminkan tingginya antusiasme dan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas pendidikan di UMC.
"Prestasi ini bukan hanya angka, tetapi cerminan dari kualitas dan kepercayaan yang semakin tumbuh terhadap UMC," ujarnya
Pencapaian ini, menurutnya, menunjukkan bahwa UMC semakin dipercaya sebagai pilihan utama bagi calon mahasiswa yang ingin meniti jalan ilmu yang berlandaskan pada nilai-nilai Islami dan profesionalisme.
Wiwi menegaskan, pencapaian yang membanggakan ini tidak boleh menjadi alasan untuk berpuas diri, melainkan harus dijaga dan ditingkatkan.
"Kita harus terus berbenah dan memperbaiki setiap aspek agar terus dapat memberikan yang terbaik bagi calon mahasiswa dan masyarakat," katanya.
Diakhir acara, kick off PMB pun di tandai dengan pemukulan gong oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muhammad Sayuti, M.Pd., M.Ed., Ph.D., dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc.
Selain itu, perlu diketahui pula bahwa yang membedakan kick off PMB 2025/2026 ini adalah semangat kekeluargaan yang tercermin dari kehadiran seluruh elemen civitas UMC mulai dari dosen, tenaga pendidik dan kependidikan (tendik), serta karyawaan yang turut serta dalam perayaan ini dengan mengenakan kostum cosplay yang menggambarkan karakter-karakter khas dari berbagai program studi (prodi) dan lembaga.
Keunikan ini tak hanya memperkaya suasana, namun juga memperlihatkan semangat kebersamaan yang menghangatkan hati.