Lestarikan Hidup Bersih, Tim Dosen UMC Edukasi Kesehatan Lingkungan di Kabupaten Cirebon
UMCPRESS.ID - Data riset kementrian kesehatan diketahui hanya 20 persen dari total masyarakat Indonesia peduli terhadap kebersihan dan kesehatan, dari 262 juta jiwa di Indonesia,hanya sekitar 52 juta orang yang memiliki kepedulian terhadap kebersihan lingkungan sekitar dan dampaknya terhadap Kesehatan.
Mengacu ke data tersebut, Tim dosen Universitas Muhammadiyah Cirebon yang dinahkodai oleh Dein Iftitah M.Si (Prodi Peternakan), Zakiyyah M.Si (Prodi Pendidikan IPA/anggota) dan Maulida, M. Kep (Prodi S1 Keperawatan/anggota) melakukan pengabdian masyarakat (Abdimas) di Posyandu Karya Mulya Kelurahan Sendang Kecamatan Sumber Kabupaten Cirebon, Sabtu (20/4/2024).
Menurut Dein Iftitah, kehadiran Tim Dosen UMC untuk melakukan pengabdian ini merujuk pada sejumlah persoalan yang berasal dari hasil survei dan interview dengan tenaga kesehatan dari Puskesmas Sendang bahwa jumlah kasus diare akut pada tahun 2023 sebanyak 795 orang, kasus Diare pada balita sebanyak 330 orang dan jumlah kasus anak anak diatas 5 tahun sebanyak 465 orang.
Data tersebut menunjukkan kesadaran akan pentingnya hidup bersih dan sehat (PHBS) masih kurang. Terlebih pembuangan sampah di sekitaran bantaran sungai mengakibatkan berbagai macam penyakit berbasis lingkungan (PBL).
Selain itu, Dein Iftitah pun menyoroti kegiatan buang air besar di aliran sungai menjadi masih potret biasa di masyarakat. Diketahui, masalah buang air besar sembarangan sembarangan, termasuk di aliran sungai adalah bentuk dari keterbatasan masyarakat terhadap rendahnya pengetahuan, perilaku, dan peduli akan Kesehatan Lingkungan tersebut.
" Kami sangat concern dengan problematika di kelurahan sedang. Maka dari itu, harus ada upaya ntuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui upaya-upaya signifikan yang bisa dirasakan masyarakat. Melalui edukasi kesehatan lingkungan yang sustainable, kami bisa memberikan solusi konkrit untuk masyarkat," ujar Ketua Tim Pengabdian Masyarakat UMC kepada peserta
Selanjutnya, Dein Iftitah bersama Tim mendesain sejumlah kegiatan untuk diselaraskan dengan program kader pemberdayaan dan kesejahteraan (PKK), yang merupakaan merupakan salah satu Lembaga Kemasyarakatan Desa dan Kelurahan. Apalagi salah satu tugas dari 10 program Kader PKK yakni kelestarian Lingkungan hidup.
Sejumlah paparan materi yang sangat bermanfaat seperti 1. Pentingnya menjaga kesehatan lingkungan melalui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), 2. Bahaya akibat pencemaran air sungai dan stop buang air besar sembarangan/ Open Defecation Free dan ke-3. Memberikan pemaparan materi terkait penyakit penyakit yang rawan ditimbulkan akibat penumpukan sampah di bantaran sungai dan memberikan keterampilan pengolahan sampah untuk dijadikan bahan layak jual (ecobrik).
Akhirnya, Dein Iftitah pun mengapresiasi apparat kelurahan, kecamatan, perwakilan puskesmas, tim dosen, mahasiswa, kader posyandu dan semua pihak yang telah membantu untuk mencapai target kegiatan pengabdian.
Dikatakan Dein Iftitah, kegiatan ini berimplikasi pada peningkatan pengetahuan para peserta terkait pentingnya menjaga kesehatan lingkungan PHBS, pencemaran air sungai, dan keterampilan pengolahan sampah sehingga diharapkan masyarakat tidak membuang sampah sembarangan dan dapat mencegah timbulnya penyakit penyakit berbasis lingkungan.
"Melalui pengabdian masyarakat ini, masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kesehatan lingkungan PHBS, menjaga air sungai, dan keterampilan pengolahan sampah sehingga diharapkan masyarakat tidak membuang sampah sembarangan dan dapat mencegah timbulnya penyakit penyakit berbasis lingkungan," harap Dein Iftitah.
Kandidat Doktor Universitas Indonesia ini juga menyampaikan bahwa kegiatan pengabdian ini didukung oleh RisetMU. Dan akan berlanjut dalam 3 bulan kedepan untuk tahap monitoring dan evaluasi yang berkoordinasi dengan Puskesmas Sendang.
Perlu disampaikan pula, penyampaian materi berlangsung interaktif dengan para peserta yang antusias menyampaikan gagasan mereka.
Salah satu peserta pun memberikan testimoni bahwa kehadiran tim dosen UMC telah membuka wawasan soal kesehatan lingkungan. Dengan begitu, Ia bertekad mengimplementasikan seluruh paparan dari pemateri yang sangat baik untuk lingkungan.
Kegiatan semakin meriah karena disertai dengan kuis dan hadiah yang cukup memantik atensi peserta yang didominasi oleh kaum ibu-ibu.