Bahas Waspada Hoax Pemilu Bagi Pemilih Muda, FISIP Gandeng Mafindo dan Google Gelar Sekolah Kebangsaan
UMCPRESS.ID - Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Cirebon (FISIP UMC) bersama Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) sukses menggelar Sekolah kebangsaan Tular Nalar.
Kegiatan yang didukung oleh Google.org mengusung tema "Waspada Hoax Pemilu Bagi Pemilih Muda" ini diikuti oleh seratus mahasiswa yang tergabung dari tiga program studi yang ada di lingkungan FISIP UMC, Prodi Ilmu Komunikasi, Prodi Ilmu Pemerintahan, dan Prodi D3 Hubungan Masyarakat.
Ida Ri’aeni, selaku penanggung jawab progam Sekolah Kebangsaan menyampaikan bahwa program ini ditujukan untuk memberikan skill prebunking bagi pemilih pemula muda.
Prebunking merupakan proses membongkar kebohongan, taktik, atau sumber sebelum informasi keliru menyerang. Ketrampilan ini juga menjadi strategi untuk memerangi misinformasi online sebelum menyebar.
Pemilu yang kian dekat pada Februari 2024 mendatang, memicu penyebaran informasi yang berlimpah bagi masyarakat. Info yang berkembang bisa jadi positif maupun negatif, ada yang pro maupun kontra. Dalam mengakses informasi tersebut, tentu perlu sikap cerdas, kritis dan cepat tanggap dalam memastikan kebenaran dan manfaat informasi yang beredar.
Gambar. Peserta SK saat mengikuti games SK (dok.istimewa)
Kegiatan ini menghadirkan Komisioner KPU Provinsi Jawa Barat Abdullah Sapi’i, S.Si., M.E. Dalam sambutannya, Abdullah menyampaikan kegiatan ini sangat baik. Ia mengapresiasi program Sekolah Kebangsaan bagi pemilih muda karena informasi terkait waspada hoax harus ditumbuhkan dan perlu paham akan tahapan dari pemilu.
“Saya sangat apresaisi atas terselenggaranya program Sekolah Kebangsaan Waspada Hoax Bagi Pemilih Muda ini. Kegiatan yang sangat bagus disaat sebaran hoax sangat massif dimana-mana. Kegiatan seperti ini memang harus diselenggarakan agar pemilih muda bisa bersikap cerdas jika ada kecurangan dalam pemilu, serta mengerti tahapan-tahapan dari pemilu,” ujar Abdullah.
Selain itu, pada akhir sambutan Abdullah menyampaikan, “Kegiatan ini diselenggarakan serta didukung oleh UMC sebagai institusi pendidikan. Sinergi seperti ini dengan perguruan tinggi, saya sangat berterima kasih. Semoga peserta yang hadir sebagai pemilih muda dapat berkontribusi aktif dalam pemilu," harapnya.
Gambar. Pembekalan Pemilu dan Demokrasi oleh Komisioner KPU Jawa Barat, Abdullah Sapi'ie, S.Si M.E (dok.istimewa)
Pada kesempatan tersebut, Dekan FISIP UMC, Drs. Subhan, M.Si, yang hadir sekaligus membuka acara dalam sambutannya juga memberikan respon baik dan apresaisi atas program Sekolah Kebangsaan Tular Nalar 3.0. “Sebaran hoax yang sangat masif menjelang pemilu ini sangat menghawatirkan. Tentu, kegiatan ini sangat dibutuhkan untuk tindakan yang konsisten dan penuh komitmen dalam memajukan literasi digital dan kemampuan berpikir kritis. Semuanya kita ditujukan dalam upaya para pemilih muda mampu mencerna dengan baik setiap informasi yang didapat, terlebih hari ini era digital semakin pesat memudahkan akses informasi tersebar begitu cepat”, ungkap Subhan.
Program Sekolah Kebangsaan Tular Nalar 3.0 adalah progam lanjutan dari Tular Nalar 2.0 dengan sasaran peserta yang berbeda. “Sasaran peserta kali ini berbeda, progam Tular Nalar 2.0 sasaran peserta adalah siswa-siswi di wilayah kota dan kabupaten Cirebon, dan untuk program Tular Nalar 3.0 kami berfokus pada mahasiswa kami dilingkung FISIP yang merupakan pemilih muda”, pungkas Ida saat menutup kegiatan. (***)