Hadirkan Akademisi University of Gloucestershire UK, FKIP UMC Gelar International Joint Seminar Bahas Teknologi dan Pendidikan

Hadirkan Akademisi University of Gloucestershire UK, FKIP UMC Gelar International Joint Seminar Bahas Teknologi dan Pendidikan

UMCPRESS.ID - Teknologi digital telah menjadi bagian penting dalam kehidupan, termasuk dalam dunia pendidikan. Inovasi pembelajaran di perguruan tinggi melalui teknologi digital telah membuka peluang baru bagi dosen dan mahasiswa  untuk meningkatkan keterampilan, akses materi, dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih interaktif.

Untuk itu, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) menggelar International Joint Seminar dengan tajuk " Innovating Education: Leveraging Technology For Enhanced Learning Outcomes" pada Senin (15/7/2024) dengan menghadirkan Keynote Speaker dari University of Gloucestershire UK, Dr. Alexander Masardo.

Seminar ini bertujuan untuk memperkaya pemahaman tentang pemanfaatan teknologi untuk hasil pembelajaran yang lebih baik.  

Rektor UMC, Arif Nurudin MT mengapresiasi inisiatif FKIP menggelar International Joint Seminar yang merupakan hasil dari Memorandum of Understanding dengan University of Gloucestershire di Universitas Ahmad Dahlan Jogjakarta sebelumnya.

Menurut Arif, tema yang diangkat pun sangat relevan dengan kebutuhan Pendidikan saat ini yang sudah digital based. Perkembangan dunia digital telah menyasar ke segala sisi kehidupan. Saat ini, rasanya hampir tidak ada sisi kehidupan manusia yang tidak terpengaruh proses digitalisasi. Terlepas dari sisi negatifnya, inovasi Pendidikan berupa pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas, fleksibilitas, dan efektivitas dalam pendidikan, memungkinkan pembelajaran yang lebih adaptif dan sesuai dengan kebutuhan. 

Bagi Arif, perguruan tinggi sebagai pusat pendidikan lanjutan perlu menyediakan proses pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.  

Melalui skema digitalisasi, civitas akademika perguruan tinggi memiliki lebih banyak sumber materi yang luas tanpa dibatasi oleh sekat-sekat pendidikan formal. Digitalisasi mampu memperluas aksesibilitas, meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran. 

" Bicara soal pemanfatan teknologi dan Pendidikan itu ibarat dua mata pisau, bisa jadi baik dan buruk. Tentu, kita ambil sisi baiknya, terlebih di dunia kampus yang saat ini sudah serba digital. Banyak manfaat dari teknologi, tinggal si penggunanya, Kembali lagi pada usernya," ujar Arif. 

Dekan FKIP, Dr. Dewi Nurfiyanti, SST., M.Pd menyampaikan bahwa pendidikan adalah sektor paling penting untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) di mana teknologi digital dapat memainkan peran krusial. Saat ini, teknologi digital telah menjadi bagian penting dari lingkungan belajar. 

Ilmu pengetahuan semakin berkembang dari masa ke masa. Perkembangan ilmu pengetahuan ini mendukung untuk terciptanya teknologi-teknologi baru yang menandai adanya kemajuan zaman. Hingga kini, teknologi yang berkembang sudah memasuki tahap digital. Termasuk di Indonesia, setiap bidang sudah mulai memanfaatkan teknologi untuk memudahkan pekerjaan, termasuk juga di bidang pendidikan.

Pembicara kedua, Dosen dan Kaprodi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP UMC, Dila Charisma M.Pd mengatakan di era digital yang semakin maju, teknologi memainkan peran kunci dalam pendidikan, khususnya dalam pembelajaran bahasa Inggris. Teknologi telah merevolusi metode belajar mengajar menjadi lebih interaktif, efektif, dan menyenangkan, mengubah lanskap pendidikan bahasa Inggris dan menjadi alat penting untuk meningkatkan keterampilan bahasa siswa di masa depan. 

Salah satu keunggulan utama penggunaan teknologi dalam pembelajaran bahasa Inggris adalah kemampuannya menciptakan pengalaman belajar yang mendalam. Melalui platform daring, siswa dapat mengakses berbagai sumber daya seperti program pelatihan interaktif, materi pembelajaran multimedia, dan aplikasi canggih yang dirancang khusus untuk pembelajaran bahasa Inggris. Dengan demikian, siswa dapat belajar dengan cara yang lebih menarik dan sesuai dengan gaya belajar mereka masing-masing.

Selain itu, teknologi juga memungkinkan kolaborasi dan komunikasi yang lebih baik antar siswa. Melalui alat komunikasi online, siswa dapat berinteraksi dengan teman sekelas, berdiskusi tentang topik bahasa Inggris, berbagi pendapat, dan berpartisipasi dalam proyek kolaboratif.

"Ini tidak hanya meningkatkan keterampilan berbicara dan mendengarkan siswa dalam bahasa Inggris, tetapi juga membangun kepercayaan diri dan keterampilan kerja sama yang penting di dunia nyata," ucap Dila.

Teknologi juga memperluas aksesibilitas pembelajaran bahasa Inggris. Dengan adanya platform pembelajaran daring, siswa dari berbagai latar belakang geografis dan ekonomi dapat mengakses materi pembelajaran bahasa Inggris secara fleksibel dan terjangkau.

Sementara itu, Pembicara ketiga dari Dosen Prodi Pendidikan IPA sekaligus Wakil Dekan FKIP UMC, Norma Bastian M.Pd menuturkan, berdasarkan hasil survei PISA dan TIMSS, dapat dinyatakan bahwa peringkat sains siswa Indonesia selalu memperoleh peringkat 10 terbawah dibandingkan dengan peringkat sains siswa di negara lainnya. 

Bahkan pada tahun 2012, skor sains siswa Indonesia menduduki peringkat kedua dari bawah dengan jumlah total peserta studi sebanyak 65 negara yang mengikuti PISA, dan menduduki peringkat ketiga dari bawah dengan jumlah total peserta studi sebanyak 42 negara yang mengikuti TIMSS.

Meskipun adanya peningkatan hasil studi PISA 2022, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melaporkan bahwa peringkat hasil belajar literasi Indonesia naik 5 sampai 6 posisi dibanding PISA 2018. Peningkatan ini merupakan capaian paling tinggi secara peringkat (persentil) sepanjang sejarah Indonesia mengikuti PISA.

Namun tetap saja menjadi catatan serius, mengingat belum mencapai target yang diinginkan.

Maka dari itu, perlu adanya inovasi untuk Pendidikan IPA, agar dapat meningkat dan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Alternatif solusinya yaitu dengan penggunaan media berbasis teknologi pada pembelajaran IPA. Karena dengan penggunaan teknologi terbukti dapat meningkatkan belajar siswa, dan menarik minat belajar siswa dalam pembelajaran IPA, sehingga akan terhindar dari rasa jenuh selama mengikuti pelajaran IPA. 

"Dalam perkembangannya media pengajaran mengikuti perkembangan teknologi, hubungan antara media dengan teknologi pembelajaran sangat erat, hal ini dikarenakan di dalam menerapkan teknologi pembelajaran kita harus menggunakan media agar guru dapat menyampaikan pesan dalam bentuk materi dengan mudah. Berbagai kalangan meyakini bahwa manfaat teknologi sebagai media dalam proses pembelajaran sangatlah besar," imbuh Norma Bastian. 

Teknologi dianggap mampu menjadikan pembelajaran lebih efektif, efisien, dan meningkatkan kualitas hasil pembelajaran. Teknologi sebagai media pembelajaran juga mampu memberikan siswa pengalaman yang banyak dan variatif.

International Joint Seminar yang dimoderatori oleh Dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, Hanif Nurcholis Adiantika,M.Pd berjalan sukses. Animo peserta dari mahasiswa di FKIP pun sangat antusias karena beragam pertanyaan pun terlontar saat sesi question and answer.

Begitupun dosen-dosen di lingkup FKIP sangat antusias mengikuti jalannya International Joint Seminar yang juga dihadiri oleh Wakil Rektor 1, Nana Trsovelna MT.